Senin, 05 Desember 2016

Langka, Ulat Ini Dihargai Ratusan Juta Per Kilogramnya

[​IMG]
Tak jarang orang merasa geli bila melihat ulat. Selain bentuknya yang kadang bikin bulu kuduk merinding, cara ulat menggeliat makin membuat orang malas bersentuhan dengannya. Namun tak selamanya ulat dijauhi. Seperti ulat asal Cina ini. Jumlahnya yang langka membuat harga jual ulat mencapai ratusan juta per kilogramnya.

Dalam bahasa latin ulat ini sering disebut ophiocordyceps sinensis. Ia sering ditemukan di wilayah Cina selatan sekitar Tibet atau pegunungan Himalaya. Bentuknya kecil memanjang dan ada jamur yang tumbuh di kepala ulat bagaikan tangkai. Lalu apa istimewanya hingga harga si ulat begitu mahal?

Ulat dan jamur itu sangat menarik sebagai kajian medis maupun alam. Pengobatan Cina sudah sejak lama meyakini, ulat berjamur dan mati itu merupakan obat mujarab yang bisa menyembuhkan banyak penyakit, dari asma sampai kanker.

Ulat itu biasanya mewabah pada musim semi. Maka, pada saat itu, di Tibet atau di punggung-punggung dan lereng pegunungan Himalaya akan terlihat beberapa orang yang merengkak. Mereka sedang mencari ulat-ulat tersebut.

Harga ulat ini Rp 271,4 juta per kilogram atau 20.000 dolar AS. Jurnalis National Geographic, Michael Finkel, pernah mengkuti suami-istri yang sedang mencari ulat. Mereka menjual seharga 90 dolar AS (sekitar Rp1,2 juta) untuk 30 ulat. Di kota, ulat berkualitas bagus bahkan bisa laku 50.000 dolar AS (sekitar Rp678,5 juta).

[​IMG] ​

Dua ulat bahkan bisa terjual 10 dolar AS (sekitar Rp135 ribu) hingga 15 dolar AS (sekitar Rp203,5 ribu). Ulat-ulat itu merupakan dagangan andalan di banyak toko makanan. Biasanya, ulat itu dijual bersamaan dengan ketimun emas laut. Pasangan ulat dan ketimun ini akan menambah harga yang sangat mahal.

Saking berharganya, ulat itu sering menjadi sumber pertikaian. Pada 2010, dua orang Nepal meninggal dunia setelah terjadi percekcokan dan perkelahian soal ulat berjamur tersebut.

Yang istimewa sebenarnya bukanlah ulatnya saja, tapi juga jamur yang membunuhnya dan keluar di kepalanya seperti tangkai. Ulat dan jamurnya itu kini dalam status langka dan terancam punah. Kini, penduduk Cina selatan semakin sulit mendapatkan ulat tersebut, meski di musim semi.

Di Cina, ada kebiasaan orang kaya untuk memberi paket ulat itu sebagai hadiah kepada orang lain. Namun, kebiasaan itu juga semakin terancam, karena makin langkanya ulat mahal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar