Jumat, 30 Desember 2016

Viktor Sayenko dan Igor Suprunyuck membunuh demi popularitas

Seperti kebanyakan remaja saat ini, Viktor Sayenko dan Igor Suprunyuck juga memiliki cita-cita untuk dapat meraih popularitas dan kekayaan dari dunia maya. Sayangnya ide keduanya untuk meraih segala kesuksesan itu sangatlah tak wajar dan jauh diluar akal sehat manusia. Entah mendapat bisikan dari mana tapi kedua remaja tanggung ini memutuskan untuk membuat sebuah film pendek yang rencanaya akan mereka unggah dan jual di dunia maya. Yang jadi masalah adalah isi dari film pendek tersebut merupakan adegan dari tiap pembunuhan berantai yang mereka lakukan. Dalam video berdurasi sekitar 15 menit tersebut, kedua remaja ini terlihat secara acak memilih korbannya sebelum akhirnya membantai para korbannya dengan menghantamkan palu ataupun menikam mereka. Video pertama ini memang berhasil memberikan mereka ketenaran di situs-situs Deep Web yang ada di Internet dan tentunya juga menghasilkan uang yang mereka idam-idamkan. Dan seperti kebanyakan orang, keberhasilan ini membuat mereka mencoba membuat video baru berisikan proses pembunuhan ini. Hal inilah yang kemudian menjadi teror tersendiri di kota Dnepropetrovsk, Ukraina tempat keduanya tinggal. Mereka tak pandang bulu, karena siapapun bisa di jadikan korbannya, hal ini ditunjukan dalam video unggahan mereka, dimana pernah terlihat ketika keduanya dengan brutal menyerang seorang wanita yang baru pulang kerja dengan menghantam kepalanya hingga hancur menggunakan palu.

Dalam video lainya kedua remaja ini juga terlihat menyerang seorang kakek yang baru saja pulang dari menengok cucunya dan menyeret pria tua malang tersebut ke hutan sebelum akhirnya menghujaninya dengan tusukan obeng hingga sekarat sebelum akhirnya menghantam kepala pria tersebut dengan martil hingga pecah. Namun seperti pepatah "Sepandai-pandainya menyimpan bangkai lama-kelamaan akan tercium juga" begitu pula dengan aksi busuk keduanya yang akhirnya terbongkar berkat kecerobohan salah satu orang dari duo remaja sadis ini, yang tergoda untuk menjual ponsel dari salah satu korban mereka. Berkat petunjuk dari ponsel inilah, aksi pembantaian sadis keduanya akhirnya terbongkar dan keduanya berhasil ditangkap dan di adili di pengadilan. Hanya saja sayangnya karena ketika mereka ditangkap, usia keduanya masih dibawah 20 tahun maka hukuman maksimal yang dapat dijatuhkan pada keduanya adalah kurungan penjara seumur hidup. Sebuah hukuman yang oleh para keluaraga korban dinilai terlalu ringan, mengingat kesadisan serta luka batin yang telah dialami oleh keluarga para korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar