Jumat, 23 Desember 2016

Bantimurung-Bulusaraung, Dari Kerajaan Kupu-kupu Hingga Dunia Mistis

[​IMG] ​
Jika akhir tahun ini kamu punya rencana berkunjung ke Sulawesi Selatan, tidak ada salahnya bila menyempatkan mampir ke Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Orang mengenalnya dengan julukan The Kingdom of Butterfly, sebuah nama yang diberikan Alfred Russel Wallace. Dialah peneliti pertama yang berhasil melakukan eksplorasi alam Bantimurung pada 1857.

Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung dua kawasan yang berbeda namun letaknya berdekatan. Bantimurung berada di wilayah administrasi Kabupaten Maros sementara Bulusaraung berada di Kabupaten Pangkep. Namun pada 2004, pemerintah pusat menyatukan dua kawasan ini jadi satu wilayah di bawah bendera Taman Nasional melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004.

Sejak saat itu, Pemda Sulawesi Selatan selalu menyematkan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan. Apa menariknya kawasan ini?


Taman nasional ini memiliki luas sekitar 14.000 hektar. Di dalamnya, berbagai aktivitas menarik bisa dilakukan, mulai dari basah-basahan di air terjun, masuk ke gua, hingga pengamatan hewan. Salah satu yang jadi primadona jelas penangkaran kupu-kupu, sesuai julukannya. terdapat ratusan spesies kupu-kupu yang hidup bebas dan subur dalam taman kupu-kupu yang dikelilingi oleh air terjun, sungai, danau, dan goa batu kapur.

Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena LinneTroides Hypolitus Cramer,Troides Haliphron BoisduvalPapilo Adamantius, dan Cethosia Myrana.

Selain kupu-kupu, spot wisata yang menarik namun jarang didatangi pengunjung adalah Gua Batu. Gua ini memiliki posisi di atas air terjun Bantimurung. Untuk mencapainya, kamu bisa melalui tangga yang berada di tak jauh dari air terjun. Setelah itu masih diminta untuk menyusuri jalan setapak, baru kemudian tiba di mulut gua. Jika dihitung, jarak dari anak tangga pertama hingga mulut gua sekitar 800 meter.

[​IMG] ​

Meski cukup jauh, semua itu tidak akan terasa karena jalan yang kamu lalui masih sangat asri. Ada banyak pohon besar di kanan-kiri jalan. Begitu tiba di depan gua, nuansa gelap dan sunyi langsung terasa. Tidak ada pencahayaan sama sekali di dalamnya. Untuk itu, turis bisa menggunakan senter yang disewakan penduduk sekitar. Harganya Rp 10.000/senter.

Namun, sebelum masuk, ada peraturan tak tertulis yang harus wisatawan perhatikan. Kamu tidak boleh berbicara keras di dalam gua. Tak jelas apa tujuannya, yang pasti jika ingin aman ketika berada di dalamnya, masyarakat setempat menyarankan hal tersebut. Tenang, dingin, gelap dan sepi adalah suasana yang terasa begitu berada di dalam gua.

Bagi kamu yang menyukai segala sesuatu yang berbau sejarah, tidak ada salahnya mampir ke kawasan Taman Purba di Leang-leang.letaknya sebelum Taman Nasional Bantimurung. Pegunungan Karst yang sudah berumur ribuan tahun ini diakui sebagai kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah Guangzhou di China. Meliputi area seluas 43.750 hektar, wilayah ini memiliki 286 goa dengan lebih dari 30 goa prasejarah.

[​IMG] ​

Goa prasejarah yang terdapat di Leang Leang ini sangat menarik, karena goa ini dulunya sebagai tinggal tempat dan penghuninya meninggalkan jejak dalam berbagai bentuk gambar di dinding goa. Gambar goa dan cetakan tangan yang ditemukan di hampir semua goa prasejarah di sekitar Desa Belae. Gambarnya pun cukup unik karena ada gambar-gambar yang mengambil bentuk babi hutan, ikan, manusia, dan bentuk tidak jelas lainnya yang ditemukan di daerah sekitar Leang Leang.

Untuk menuju Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung tidaklah sulit. Jika berangkat dari Jakarta, carilah pesawat tujuan Makassar. Jika ingin sedikit berhemat kamu bisa mengandalkan angkutan kota (Angkot) yang biasa disebut pete-pete. Dari kota Makassar naiklah pete-pete tujuan Terminal Daya. Lalu lanjut lagi naik pete-pete tujuan Maros. Katakan pada supir untuk menurunkan kamu di Pasar Maros.

Nah, di Pasar Maros ini kamu harus naik pete-pete lagi tujuan Bantimurung. Namun jika kamu tidak ingin ribet, kamu bisa menyewa mobil rental lengkap dengan supirnya di kota Makassar. Biasanya setelah kamu turun di bandara, banyak brosur yang menawarkan jasa rental mobil dengan harga terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar