Jumat, 27 Januari 2017

OOT PATRIALIS AKBAR

Terus terang, aku agak kecewa dengan berita2 d media mainstream yg terkesan terburu2 memberitakan kasus OOT PA. Beritanya jadi simpang siur ga jelas arah. Terutama tentang lokasi d tangkapnya PA.

Liputan6 dalam publish sebelumnya menyatakan PA di tangkap d sebuah kos exclusive d kawasan Mangga Besar bersama 11 org lainnya, 4 d antaranya adalah wanita yg menurut Liputan6 adalah caddy golf. Pada publish selanjutnya, Liputan6 menuliskan bahwa PA d tangkap d Mal Grand Indonesia JakPus dengan 2 org wanita. Jawapos menuliskan PA d tangkap d sebuah hotel esek2 kawasan Taman Sari JakBar bersama 1 org wanita.

Yang mana yg benar? Kan tdk mungkin PA d tangkap d 3 tempat yg berbeda secara bersamaan? 😱

Inconsistency ini artinya media pun belum sepenuhnya mengetahui dmana PA d tangkap dan sedang bersama siapa PA ketika d tangkap. Media cuma terburu2 ingin menuliskan tentang PA walaupun belum mendapatkan sumber yg valid.

Tapi setidaknya ada yg konsisten pada berita2 tersebut. PA d tangkap OOT dgn barang bukti 20 rb USD dan 200 rb SGD dalam perkara uji materil UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam perkara ini, terkait juga nama BHR, Basuki Hariman. Catat, bukan Basuki Hahaja Rurnama. BHR sendiri bukan kenalan baru KPK.

Tahun 2013, BHR pernah tersangkut kasus sapi yg menjerat LHI, ketua partai PKS saat itu, sbagai saksi. 7 tahun sebelumnya, skitar tahun 2006, BHR pernah tersandung kasus pemalsuan, daging sapi dari India yg d kemas dan d jual ulang sebagai daging sapi Australia. Jadi BHR bukan org baru dalam radar KPK.

Sama seperti Akil Mochtar, PA pun merasa d zholimi. Yaaah, memang tdk aneh bila semua org yg terkena OTT KPK akan merasa seperti terkena jebakan betmen. Dmana2 yg namanya OTT itu pasti KPK sudah mengetahui sebelumnya. Sengaja d biarkan transaksi berlangsung, d tunggu hingga gratifikasi sudah berpindah tangan. Setelah itu para tersangka bebas teriak d jebak, d korbankan, d zholimi, bebas sebebas bebasnya. Tapi pada kenyataannya gratifikasi sudah berpindah tangan. Tersangka yg tertangkap akan d interogasi satu persatu secara terpisah.

PA bisa saja bilang uang 20 rb USD dan 200 rb SGD itu jatuh dari langit, tapi akan berbeda dengan kesaksian BHR. Semua tersangka akan cari selamat sendiri2.

Setelah itu, para komentator, analis, dan yg overdosis agama bebas pula berasumsi dan beropini selucu2nya. Seperti contohnya posting Nashrullah R. Hanapi yg copas tulisan Yudha Pratama. Pertanyaanku pada kalimat pertama adalah siapa doktor politik UI yg menganalisa kasus OOT PA? Mengapa bisa percaya begitu saja bila nama sang doktor aja ga d jelaskan? Kasus perkara LGBT dan ke Islaman yg d kait2kan dengan kasus sekalipun tdk bisa menjelaskan kenyataan bahwa PA d tangkap dengan 20 rb USD dan 200 rb SGD cash d tangannya.

Sama lucunya dengan sis Eliya yg mengkait2kan kasus OTT PA dengan sengketa pilkada DKI, KPK sebagai bidak catur pelindung Ahok. Bebas sih, beropini walaupun ga punya dasar. Tetapi tetap tdk menjawab hal yg sama dengan sang doktor UI. Tdk menjelaskan uang 20 rb USD dan 200 rb SGD cash d tangan PA.

Ingat, uang itu adalah bukti OTT terkuat KPK. Bila uang itu tdk ada, niscaya PA tdk akan bisa d tangkap KPK hanya krn wara wiri dengan wanita dan BHR. Kalau ga ada suap ataupun gratifikasinya, OTT hanyalah omong kosong.

(kwek)

-----===** Source **===-----

https://m.detik.com/news/berita/d-3406719/ditahan-kpk-patrialisakbar-demi-allah-saya-dizalimi

https://news.liputan6.com/read/2838382/patrialis-saya-dizalimi-tidak-pernah-terima-uang-dari-basuki?utm_source=App&utm_medium=Facebook&utm_campaign=Share

http://news.liputan6.com/read/2838156/siapa-4-wanita-yang-ditangkap-kpk-bersama-patrialis-akbar

http://www.jawapos.com/read/2017/01/26/105069/patrialis-akbar-ditangkap-di-hotel-bersama-perempuan

https://news.detik.com/berita/d-3406674/basuki-hariman-sudah-ditandai-kpk-sejak-kasus-impor-daging

https://news.detik.com/berita/d-3406743/jadi-tersangka-dugaan-suap-basuki-hariman-saya-dikorbankan

https://nasional.tempo.co/read/news/2017/01/27/063840273/begini-alur-uang-suap-basuki-hariman-ke-patrialis-akbar

http://nasional.sindonews.com/read/727089/13/kpk-periksa-pemilik-perusahaan-eks-rekanan-kementan-1363234415

https://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/31/063458105/partai-putih-di-pusaran-impor-daging

https://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/31/063458100/impor-renyah-daging-berjanggut

http://wartakota.tribunnews.com/2017/01/27/presiden-jokowi-diminta-berhati-hati-memilih-pengganti-patrialis-akbar

http://politik.news.viva.co.id/news/read/875681-ketua-mk-minta-jokowi-segera-cari-pengganti-patrialis-akbar

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1569366189746256&id=100000186710662

Tidak ada komentar:

Posting Komentar