Saya pernah posting tulisan ini dan saat itu sempat dishare hingga ratusan kali. Kali ini saya post ulang karena mungkin masih banyak sobat baru FB saya yang belum sempat membacanya. Setelah mengabsen sobat FB semua, ternyata komunitas kita ini cukup lengkap tersebar dari Aceh hingga Papua bahkan juga di 4 benua.
Dan saya bersyukur karena mayoritas sobat FB saya adalah orang yang cerdas, berpikiran terbuka, menghargai perbedaan & keragaman dan santun dalam berdiskusi. Siapa tahu kita juga bisa bikin komunitas dunia maya yang juga mengadaptasi visi misi Freemason yaitu menjunjung tinggi persamaan derajat manusia, persaudaraan universal, kebebasan berpikir, kebebasan berpendapat dan standar etika moral yang tinggi. Selamat membaca, semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan....
Freemasonry adalah sebuah organisasi yang keberadaannya telah menjadi misteri, legenda sekaligus kontroversi selama berabad-abad. Para penggemar teori konspirasi (termasuk “ilmuwan” muslim Harun Yahya dan para ketua partai agama) menganggap organisasi ini sebagai organisasi penyembah setan, Dajjal atau Lucifer yang ingin menguasai dunia, menghancurkan semua agama dan menciptakan Tata Dunia Baru. Semua kesalahpahaman dan gosip dangkal ini menunjukkan betapa sangat sedikitnya orang yang mengetahui seluk beluk sebenarnya dari organisasi ini.
Freemasonry adalah topik yang paling menarik bagi para penggemar teori konspirasi murahan. Tapi sesungguhnya ini hanyalah mitos tanpa dasar yang berasal dari ketidaktahuan dan prasangka semata yang dibumbui dengan berbagai dongeng dan fantasi. Organisasi Freemasonry bukan merupakan organisasi agama dan tidak berdasarkan pada teologi apapun. Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang berdiri pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17 di Eropa.
Tujuan utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi. Gerakan ini muncul sebagai respon atas pengekangan yang dilakukan kaum agama terhadap kebebasan berpikir dan ilmu pengetahuan di Eropa jaman abad pertengahan (The Dark Middle Ages). Freemasonry sendiri saat ini memiliki anggota sekitar 6.000.000 orang di seluruh dunia.
Kesalahpahaman yang mengatakan bahwa Freemasonry adalah organisasi Zionisme internasional mungkin terjadi dikarenakan ada banyak sekali pejabat tinggi Amerika Serikat dan Inggris (yang merupakan sekutu Israel) yang kebetulan juga menjadi anggota kelompok persaudaraan ini termasuk 14 Presiden Amerika Serikat (mulai dari George Washington, Benjamin Franklin, F.D Roosevelt dan lain-lain) dan para pejabat Inggris (seperti Winston Churchill, Raja Edward VII, Raja George VI dan lain-lain).
Para tokoh besar seperti Mozart, Beethoven, Montesquieu juga menjadi anggota kelompok persaudaraan ini. Di Indonesia tokoh yang bergabung dengan persaudaraan ini antara lain Pangeran Aryo Suryodilogo, Raden Saleh, Paku Alam V, Paku Alam VI, Paku Alam VII, Pangeran Adipati Ario Notokoesoemo, dan Hamengku Buwono VIII dan lain-lain.
Yang sesungguhnya menjadi “biang keladi” Zionisme global adalah sebuah organisasi yang bernama AIPAC. AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) merupakan lobi Zionis terpenting, paling kuat dan paling berpengaruh di Amerika Serikat. Komite ini mulai aktif pada tahun 1951 dan sejak awal ditujukan untuk mengupayakan undang-undang yang mendukung Rezim Zionis Israel.
Tidak ada satupun politisi Amerika Serikat yang berani menentang organisasi ini, termasuk presiden sekalipun, karena siapapun yang berani menentang organisasi ini dipastikan karier politiknya akan segera habis karena dia akan diboikot oleh seluruh jaringan Yahudi di Amerika Serikat baik melalui jalur media, ekonomi, politik dan sebagainya. Bahkan AIPAC juga bisa mempengaruhi dan menentukan berbagai kebijakan luar negeri Amerika Serikat terutama yang berhubungan dengan wilayah Timur Tengah.
Banyak arsitektur resmi negara Amerika yang dibuat dengan filosofi Mason seperti Monumen Nasional yang ada di Washington, peta jalan-jalan protokol Amerika dan juga museum George Washington. Great Seal of United States (Segel Agung Amerika Serikat) sebagai lambang yang digunakan sebagai segel resmi oleh Pemerintah Federal Amerika Serikat juga diinspirasikan oleh para Mason Amerika. Lambang ini pertama kali digunakan pada tahun 1782 atau hanya 6 tahun setelah negara Amerika Serikat berdiri.
Segel terdiri dari dua bagian yaitu bagian muka bergambar burung Elang dengan sayap terentang dan pada paruhnya elang ini mematuk pita yang bertuliskan motto berbahasa Latin E pluribus unum yang artinya "Dari banyak menjadi Satu" yang menggambarkan keragaman budaya, adat dan masyarakat Amerika atau juga menggambarkan Tuhan yang hakikatnya Tunggal meskipun memiliki ekspresi yang tak terbatas. (Hampir mirip dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang negara kita).
Bagian belakang segel bergambar sebuah piramida yang belum rampung. Pada puncaknya terdapat sebuah mata dalam segitiga yang dikelilingi oleh lambang kejayaan. Di puncak piramida terdapat Mata Ilahi (The Eye of Providence, The All Seeing Eye ) atau Mata Horus yang mengawasinya. Makna dari piramida yang belum selesai ini adalah bahwa perjuangan umat manusia menuju puncak piramida dimana persatuan, kedamaian dan kemuliaan adalah belum usai.
Ketika bangsa-bangsa dan umat manusia sampai di puncak piramida (Persaudaraan Universal) maka semua titik itu akan menyatu dan disanalah Mata Illahi (yang melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan Illahi) akan terbuka. Terdapat dua buah motto yaitu : Annuit Coeptis yang artinya "Dia (Tuhan) menyukai usaha kita" dan Novus Ordo Seclorum, yang artinya "Orde dari segala zaman" atau Tata Dunia Baru.
Bagi para penggemar teori konspirasi murahan, lambang segel tersebut menunjukkan bahwa para bapak bangsa pendiri Amerika Serikat adalah para penyembah iblis yang ingin menguasai dunia. Namun para Bapak Bangsa Amerika bukanlah orang bodoh yang mudah percaya pada tahyul. Mereka adalah orang yang cerdas, terpelajar dan termasuk orang-orang dengan kualitas terbaik pada masanya. Segel ini hanyalah lambang dari cita-cita para pendiri bangsa Amerika yang berusaha mengekspresikan kebijaksanaan dan filosofi Masonic mereka.
Kaum Wahabi radikal yang berwawasan sempit, berpikiran picik, cepat emosi, suka menghakimi dan memaksakan kehendak tidak akan paham dengan prinsip dan filosofi luhur dari Freemasonry. Filosofi Freemasonry terbukti mampu menghasilkan negara dan masyarakat yang paling cerdas, paling maju dan paling kuat di dunia sekaligus paling menghargai kebebasan berpikir / berpendapat serta hak asasi (meski tetap saja ada kekurangannya).
Sedangkan filosofi Wahabi radikal justru membuat orang makin mundur dan terbelakang sehingga bahkan negara-negara yang dulunya dikenal hebat dan memiliki peradaban tinggi seperti Mesir, Mesopotamia - Babilonia (Irak) dan Persia (Iran) justru sekarang mengalami kemerosotan dan menjadi negara yang rentan, rawan konflik dan mudah dipecah belah oleh perang saudara. Sudah saatnya kaum Wahabi menyadari kesalahan cara berpikirnya dan mulai mempelajari prinsip dasar kemanusiaan sebagaimana yang juga dipelajari dalam filosofi Freemasonry.
Salam Cerdas
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1400204519991264&id=100000051895419
Tidak ada komentar:
Posting Komentar