Tentu saja rame-rame itu sebenarnya bukan soal logo Bank Indonesia di lembaran uang baru yang dikatakan mirip logo komunis. Toh di lembaran uang yang lama logo BI nya juga tetep sama. Tapi kenapa yang diminta untuk ditarik ulang cuma uang cetakan yang baru?
Ya karena uang cetakan yang baru yang dilakukan serentak pada hampir semua nilai mata uang itu telah membuat uang yang lama, yang disimpan secara tunai dalam jumlah yang sangat banyak di suatu kamar, brankas atau puluhan kontainer (bukan di bank), jadi mudah ditelusuri. Masih ingat kasus penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng dan foto uang ratusan ribu dalam tumpukan luar biasa banyak itu dan melibatkan seorang petinggi partai? Banyak pihak yang percaya penggandaan uang berkedok agama/klenik itu sesungguhnya tidak lebih dari modus penumpukan dan pencucian uang.
Kenapa uang baru membuat penumpukan uang tunai mudah ditelusuri? Ya karena jumlah sebanyak itu kalau cuma disimpan di kamar, gudang, brankas atau kontainer jadi tidak terKliring dan terregistrasi ulang selama beberapa waktu sedangkan penumpukan uang dalam jumlah yang sangat besar biasanya dalam mata uang pecahan besar dan dengan nomer seri yang kemungkinan besar berurutan nomer seri nya sehingga mudah ditelusuri bank asalnya dan tentu nama nasabahnya
Selain itu uang yang disimpan dalam jumlah sangat besar tidak mudah untuk ditukarkan sekaligus dengan uang baru tanpa mengundang kecurigaan pihak BI sesuai dengan mekanisme pelaporan anti pencucian uang (money laundry).
Kalau dibagi-bagikan ke rakyat jelata demi mendapat pujian serta dukungan maka akan terjadi gelontoran aliran uang tunai secara mendadak dalam jumlah besar di suatu area tertentu sehingga tidak butuh waktu lama pasti akan segera diendus oleh kepolisian dari mana asalnya.
Kalau itu terjadi maka tidak pernah ada lagi bagi-bagi duit kontan ke masyarakat untuk membeli suara dalam Pilkadal dan untuk bagi-bagi amplop dalam demo, adanya cuma bagi-bagi kaos dan atau nasi bungkus berlauk hati yang luka.
Naah....karena ada pemilik uang lama yang menyimpan dalam jumlah yang suangat besar dan kemudian uangnya tadi jadi tidak laku/susah diedarkan gara-gara lahirnya uang baru maka kemudian dibikinlah ontran-ontran bahwa uang yang baru beraroma komunis maka wajib ditarik ulang karena membuat resah masarakat. Padahal yang resah ya cuma dia saja.
Uang baru dibikin memang sengaja untuk membongkar keberadaan "kuburan" uang lama tadi selain untuk mencegah pemalsuan uang, tentu saja.
(Robertus Robiyanto)
Nice
BalasHapus