Selasa, 26 September 2017

Mustahil Pak Harto tidak mengetahui operasi militer G30S malam itu

1. Pasukan yg terlibat G30S berasal dari batalyon yg diperbantukan utk Kostrad yakni Yon 454 Diponegoro dan Yon 530 Brawijaya.

2. Pasukan Kostrad dari Yon 454 dan Yon 530 yg menculik para jenderal tiba di Jakarta sktr 27 Sept atas perintah telegram dari Pangkostrad, Mayjen Soeharto. Alasannya utk mengikuti parade baris berbaris pada HUT ABRI tgl 5 Okt 1965. Tapi anehnya Pak Harto memerintahkan mereka utk membawa persenjataan garis pertama siap tempur. Selama 3 hari, kedua batalyon itu turut diinspeksi oleh Pangkostrad. Masak utk baris berbaris musti bawa perlengkapan siap tempur

3. Selama 3 hari di Jakarta, Yon 454 dan 530 berkemah di sekitar lapangan Monas berseberangan dengan istana dan juga markas Kostrad. Mereka pun hilir mudik ke Kostrad utk pinjam toilet.

4. Tengah malam, tgl 30 Sept Soeharto dikunjungi kolonel Latief di RSPAD utk memberitahu bahwa malam ini G30S akan bergerak mengambil para jenderal yg tidak loyak pada Bung Karno.
Soeharto cuma tersenyum.
Aneh juga bahwa Soeharto sbg salah seorang Pangkostrad yg secara tradisi menggantikan Menpangad A. Yani jika berhalangan tidak dijadikan sasaran penculikan

5. Dalam persidangan terungkap bhw Sjam meminta pasukan kpd Letkol Untung utk menjalankan operasi.
Letkol Untung kemudian menyediakan Yon 454 dan 530 yg dipanggil langsung dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ternyata Letkol Untung pernah menjadi Komandan Batalyon 454 Diponegoro di bawah pimpinan Soeharto sbg pangdam Diponegoro. Untung adalah bawahan Soeharto langsung saat operasi Trikora membebaskan irian barat.

6. Saat semua orang kebingungan akibat penculikan para jenderal, Soeharto dengan begitu mudahnya dapat menguasai keadaan seolah-olah semua sudah berada di bawah kendali dia. Nasution aja sbg Menhankam masih kebingunan situasi yg terjadi. Demikian juga Soekarno dan para jenderal2 lain. Soeharto ternyata jauh lebih menguasai situasi.

7. Di penjara, Letkol Untung bercerita kpd rekannya bahwa dia yakin akan dibebaskan krn Soeharto mengetahui operasi itu sebelumnya. Demikian juga Latief menyampaikan bhw dia telah melaporkan ke Soeharto rencana ini pas tengah malam.

8. Ada koneksi Kodam Diponegoro dalam kejadian G30S.
Para tokoh kunci dlm G30S kebanyakan adalah orang-orang yg pernah berasal dari Kodam Diponegoro. Untung dan Latief keduanya adalah anak buah Soeharto di Kodam Diponegoro.
Yon 454 juga dari Diponegoro.
Brigjend Supardjo meski berasal dari kesatuan Siliwangi, tapi beliau juga adalah anak buah Soeharto di operasi Dwikora. Soeharto sbg Panglima Mandala Siaga, Supardjo sbg panglima tempur IV komando Mandala. Soeharto dan Supardjo juga berteman baik, keduanya sama-sama dari jawa tengah dan Soeharto jauh-jauh datang ke pernikahan Supardjo di kebumen, Jawa Tengah.

Koneksi Kodam Diponegoro juga terlibat bukan cuma dlm penculikan di Jakarta.. tetapi juga penculikan di Yogyakarta pada hari yg bersamaan, 1 Oktober.l 1965. Kolonel Katamso dan Letkol Sugiono dari korem 072/Pamungkas yg berada di bawah Kodam Diponegoro diculik dan dibunuh oleh anak buahnya.

9. Lucu bin Aneh, Yon-454 dan Yon-530 yg menculik dan membunuh para jenderal dlm G30S akhirnya yg turut menumpas G30S dan membantai PKI dan kelompok Soekarnois.

Saya yakin bahwa PKI memang turut terlibat dalam G30S, tetapi mustahil Soeharto tidak mengetahui operasi malam itu.

Entah apa yg sesungguhnya apa yg terjadi 1 Oktober 1965 itu, cuma mereka dan Tuhan yg tahu.

Jakarta 2017

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1404783422923950&id=100001769188641

Tidak ada komentar:

Posting Komentar