Senin, 27 Februari 2017

Strategi Sukarno melawan Imperialisme

Strategi Sukarno melawan Imperialisme. Sukarno mengajukan empat strategi kontra-imperialisme, yakni:
ㅤㅤ
Pertama, menjalankan politik kontra pecah belah. Tentu saja, politik kontra pecah belah itu adalah persatuan. Sukarno menyadari hal itu sejak pertamakali terjun ke gelanggang pergerakan.
ㅤㅤ
Pada tahun 1926, setahun sebelum pendirian PNI, Sukarno sudah merumuskan konsep persatuan seluruh pergerakan rakyat anti-kolonial melalui tulisan berjudul “Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme”.
ㅤㅤ
Kedua, menjalankan politik penyadaran dan edukasi. Untuk ini, Sukarno menyokong berdirinya sekolah-sekolah rakyat dan gerakan pemberantasan buta-huruf.
ㅤㅤ
Di PNI, Sukarno aktif menggelar kursus politik massal. Dia juga mendirikan koran partai sebagai corong untuk berbicara pada rakyat banyak.
ㅤㅤ
Ketiga, membabat habis mental inferior atau perasaan rendah diri di hadapan bangsa penjajah. Senjatanya adalah membangun rasa percaya atas kemampuan sendiri (self-reliance) dan semangat berdikari (self help). Dua hal itu pula jadi azas PNI.
ㅤㅤ
Keempat, menentang segala bentuk “asosiasi-politik” antara bangsa terjajah dengan imperialis. Caranya, kaum pergerakan menunjukkan pertentangan kepentingan yang tidak bisa didamaikan antara bangsa terjajah dengan imperialis. Sukarno menggunakan istilah “kaum sini” untuk bangsa terjajah dan “kaum sana” untuk penjajah.
ㅤㅤ
Begitulah gambaran strategi Sukarno dalam melawan imperialisme. Saya kira, pembacaan Sukarno tentang imperialisme, ciri-cirinya, hingga cara kerjanya masih relevan hingga sekarang. Toh, imperialisme masih nyata dan berkuasa hingga hari ini, dengan tampilannya yang lebih modern juga.
ㅤㅤ
Sumber: http://www.berdikarionline.com/soekarno-dan-empat-strategi-melawan-imperialis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar