Minggu, 19 Februari 2017

PUTARAN DUA : NU, JOKOWI, GOLPUT ATAU FPI, PKS DAN KELOMPOK KHILAFAH

Selain itu, Prabowo sudah mengatakan “jika ingin Prabowo Presiden 2019, pilih Anies Sandi.” Artinya bagi yang tidak ingin Prabowo menjadi Presiden, maka harus pilih Ahok.

Kelompok nasionalis

Merapatnya FPI, PKS dan kelompok Islam radikal ke kubu Anies sudah pasti membuat alergi kelompok nasionalis. Selama ini mereka memperjuangkan pilar kebangsaan, dan tentu saja tidak akan sudi mendukung kelompok para pejuang khilafah yang sering teriak kafir kafir dan takbir.

Pendukung AHY atau Golput

Dari tiga faktor tadi, bisa jadi sebagian sudah masuk ke suara AHY. Tapi bisa juga masih golput. Patut dicatat bahwa angka golput di Pilgub DKI mencapai 1.668.902 pemilih. Lebih besar dari pemilih Agus yang hanya 936.609 suara.

Artinya, selain memperebutkan suara Agus yang mungkin saja bagian dari 3 kelompok yang saya sebutkan tadi, bisa juga karena mereka sedang kebingungan atau membiarkan hasilnya ke masyarakat yang lain.

Tapi kalau mereka para golput ini dihadapkan pada pilihan Ahok atau Anies yang didukung FPI dan PKS, tentu saja mereka akan memilih Ahok yang didukung kelompok nasionalis. Para golput ini akan turun gunung memilih Ahok sebagai perlawanan kepada kaum khilafah yang ingin mengubah sistem negara.

Kalau berkaca pada Pilgub 2012, kondisinya kurang lebih sama. Jokowi Ahok menang putaran pertama, Foke melaju ke putaran kedua didukung oleh PKS, FPI dan yang sejenisnya. Secara matematika dasar, memang Jokowi Ahok akan kalah dengan Foke. Sebab pada putaran pertama Foke mendapat 34% dan Jokowi Ahok 42%. Tapi kemudian PKS merapat ke Foke, dengan harapan suara Hidayat Nurwahid yang 11% dapat beralih ke Foke sehingga nantinya mereka bisa unggul dari Jokowi. Tapi kenyataannya pada putaran kedua Jokowi tetap unggul 53% sementara Foke hanya 46%.

Artinya Pilgub DKI memang tak akan sesederhana matematika anak SD. Ada banyak faktor, dalam kontesks Pilgub 2017 sekarang ini saya melihat 3 faktor tersebut cukup vital dan menentukan. Tinggal pertanyaannya adalah, apakah kelompok nasionalis, NU, pendukung Jokowi dan golput akan membiarkan kelompok Anies yang berisi FPI, PKS dan yang memperjuangkan khilafah?

Sampai saat ini saya melihat mereka tak akan membiarkan kelompok khilafah merongrong Indonesia. NU tak mungkin bersatu dengan FPI yang rajin mangatakan kafir, bunuh dan kata propaganda lainnya. Pendukung Jokowi tak mungkin mau Prabowo kembali nyapres, apalagi membayangkan jadi Presiden.

Begitulah kura-kura.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10208419287265905&id=1417785880

Tidak ada komentar:

Posting Komentar