Washington, AS, Gempa besar yang mengguncang Washington DC awal pekan ini membawa berkah bagi seorang kakek yang sebelumnya divonis tuli permanen. Saat orang-orang heboh menyelamatkan diri, kakek ini malah heboh sendiri karena tiba-tiba bisa mendengar.
Robert Valderzak, kakek 75 tahun asal Washington DC kehilangan pendengarannya setelah terjatuh pada 19 Juni 2011, tepat pada saat perayaan Hari Ayah. Kecelakaan ini membuat telinganya mengalami kerusakan serius dan saat itu juga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
"Ia mengalami tuli konduktif. Artinya, kemungkinan ada masalah dengan cairan pada tulang-tulang di dalam telinganya. Sarafnya juga rusak, jadi kerusakannnya sudah terkombinasi," ungkap Dr Ross Fletcher dari Veterans Affairs Hospital yang ketika itu menangani Valderzak, seperti dikutip dari Myfoxdc, Jumat (26/8/2011).
Sejak saat itu, Valderzak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Untuk mengetahui bahwa ada orang yang sedang bicara kepadanya, ia memakai speaker khusus yang lampunya akan menyala jika ada suara lalu masih harus mengaktifkan perangkat audio khusus untuk mendengarnya.
Namun pada Selasa (23/8/2011) waktu setempat, semuanya berubah. Saat keempat anaknya datang berkunjung lalu terjadi gempa berkekuatan 5,8 SR, anak-anaknya dan juga orang lain di sekitarnya berteriak histeris sambil berlarian untuk menyelamatkan diri.
Untuk beberapa saat lamanya, Valderzak juga larut dalam kehebohan tersebut. Baru setelah semuanya berakhir, ia tercengang lalu mulai menyadari bahwa dirinya sedang tidak menggunakan alat bantu pendengaran dan itu berarti telinganya sudah sembuh.
"Saya katakan pada anak-anak saya, saya bisa mendengar lagi. Saya dengar semuanya, orang-orang berteriak di lorong," ungkap Valderzak bersemangat.
Meski turut berbahagia karena pasiennya merasa sudah sembuh, Dr Fletcher ragu jika pendengaran Valderzak benar-benar pulih. Menurutnya telinga Valderzak belum tentu pulih 100 persen dan untuk membuktikannya Valderzak harus menjalani tes audiogram.
Tapi karena terlalu senang, Valderzak tidak peduli lagi dengan tes semacam itu dan merasa tidak perlu menjalaninya. Baginya, bisa mendengar lagi tanpa alat bantu adalah sebuah mujizat dari Yang Maha Kuasa yang kebetulan datang bertepatan dengan gempa bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar