Jumat, 27 Desember 2013

Misteri Crop Circle Dunia Mulai Terpecahkan

Setelah lebih dari seratus tahun menjadi misteri yang menyenangkan bagi para pemburu fenomena aneh, apakah sekarang misteri crop circle telah mulai terungkap sedikit demi sedikit? Jika demikian adanya, apakah kita siap untuk mengakui bahwa crop circle hanyalah sebuah seni buatan manusia yang tidak ada kaitannya dengan ekstra terrestrials? 


Soal crop circle, komunitas peneliti dan media terombang-ambing. Antara mempercayainya sebagai pesan rahasia makhluk berintelejensia tinggi dari peradaban jauh di planet lain ataukah hanya sekedar sebuah karya fantastis dari seniman langka yang bekerja diam-diam untuk memuaskan diri. 
Pola-pola indah dan rumit crop circle telah menghiasi ladang-ladang gandum di Inggris selama puluhan tahun. Para petani yang kesal karena ladangnya yang rusak oleh crop circle umumnya masih bisa mengutip uang dari para turis yang ingin menyaksikan dan merasakan sensasi misteri ini. Namun, sepertinya atraksi turis semacam itu telah berakhir. Dan mungkin juga misteri crop circle akan bernasib sama. 


Pada tahun 2013 ini, para peneliti dan pemerhati crop circle menyadari satu hal yang tidak biasa, yaitu penurunan jumlah kemunculan crop circle yang sangat tajam di Inggris. Pada pertengahan tahun 2012, paling sedikit muncul 50 pola di ladang-ladang gandum Inggris. Tahun ini hanya 15. Tetapi bukan itu yang paling mengganggu, melainkan bentuk pola yang sangat sederhana sehingga memunculkan spekulasi bahwa siapapun yang membuat crop circle indah pada tahun-tahun sebelumnya telah memutuskan untuk pensiun. 
Lihat saja contoh-contoh crop circle berikut ini: 

Pola seperti ini jelas terlihat seperti dibuat oleh para amatir yang belum memiliki kemampuan untuk menyamai pola terdahulunya.


Apa yang telah terjadi? Apakah alien dari planet lain telah dihinggapi rasa jenuh untuk menunjukkan karya-karya spektakulernya di ladang-ladang gandum Inggris. 



Well, memang iya, para pembuat crop circle itu dihinggapi rasa jenuh, atau malas, untuk melanjutkan karyanya. Tapi mereka bukan alien.
Menurut Dailymail yang mengutip sumber-sumber internal, para seniman rahasia yang sebelumnya rajin membuat crop circle memang telah memutuskan untuk berhenti. Salah satunya adalah Julian Richardson yang telah beralih ke seni Sand Circle. 


Matthew Williams, seniman lain, memutuskan berhenti setelah mengalami penyakit yang berhubungan dengan tanaman. Mundurnya dua seniman ini telah membuat seniman lain malas membuat crop circle yang baru dikarenakan tingkat kompetisi yang telah menurun jauh. 

Kata Williams,"Masalahnya adalah para pembuat crop circle hebat telah pensiun atau beralih ke sesuatu yang baru. jadi sudah tidak ada kompetisi lagi. Seniman-seniman tersebut adalah orang-orang yang sangat kreatif, dan tanpa adanya persaingan persahabatan, banyak seniman lain menjadi tidak peduli lagi dengan crop circle." 
Ia melanjutkan,"Banyak dari crop circle terbaik yang muncul beberapa tahun belakangan ini dibuat hanya oleh segelintir orang dan sekarang mereka telah menggantung papan kayu dan pindah ke ladang yang baru." 
Mengenai Julian Richardson, Matthew berkata,"Ia ingin mencoba sesuatu yang baru dan saya rasa ia muak dengan orang-orang yang berusaha mendapatkan uang dari hobinya - walaupun ia sendiri tidak pernah mendapatkan apa-apa. Para petani menjadi semakin galak dan para penggemar crop circle menuntut semakin banyak dan kami masih tidak mendapatkan uang sama sekali." 
Matthew merujuk kepada Monique Klinkenbergh, seorang "ahli" crop circle belanda yang membuat sebuah skema dimana orang-orang yang datang harus membayar supaya bisa masuk dan berjalan di dalam pola crop circle. 

"Banyak dari rekan seniman berhenti membuat crop circle karena telah dirusak oleh orang-orang luar seperti Klinkenbergh yang berusaha mendapatkan uang dari hobi kami. Kami, komunitas pembuat crop circle tidak suka ada orang luar seperti dia yang mengambil alih dan berusaha ikut campur." 


Soal petani yang semakin galak, Matthew pernah mengalaminya sendiri ketika pada tahun 2006 ia ditangkap polisi dan dihukum karena dianggap merusak ladang gandum yang bukan miliknya. 

Menurut Matthew, jika keadaan ini terus berlanjut maka tahun depan bisa jadi tidak akan ada lagi crop circle yang muncul. 

Memang sejak dulu para peneliti crop circle meyakini bahwa sekitar 80 persen pola yang muncul adalah buatan manusia. Namun tidak ada dokumentasi yang jelas mengenai keaslian masing-masing pola.

Dengan adanya perkembangan terbaru ini, maka misteri crop circle berpola rumit memang patut dipertanyakan kembali.

Logikanya seperti ini,

1. Seniman crop circle aktif bekerja = Crop circle terus bermunculan.
2. Seniman crop circle pensiun = Crop circle tidak muncul.

Ini berarti,

3. Crop circle pastilah dibuat oleh seniman crop circle (manusia).

Cukup rasional. 

Tentu saja apa yang saya gambarkan lewat 3 poin di atas tidak persis menggambarkan apa yang sedang terjadi. Soalnya crop circle tidak bisa dibilang hilang sama sekali karena crop circle dengan pola-pola sederhana masih muncul. Kita tidak tahu ada berapa banyak seniman crop circle yang masih aktif atau mereka yang baru pertama kali mencoba membuat crop circle di luar sana sehingga mustahil rasanya untuk bisa benar-benar memecahkan misteri ini.

Namun, dengan pensiunnya seniman-seniman utama, jelas sekali bahwa kemunculan crop circle (berpola rumit) sendiri mengalami penurunan yang sangat signifikan sehingga kesimpulan poin 3 diatas adalah sebuah kemungkinan yang sangat besar.

Bukankah dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa crop circle berpola rumit sesungguhnya bisa jadi hanya merupakan karya tangan para seniman, dalam hal ini manusia biasa?

Bagaimana jika crop circle yang sejati sebenarnya hanya berupa lingkaran-lingkaran bulat biasa seperti yang muncul puluhan tahun yang lampau? 

Apakah kita masih akan mengakui keindahan misterinya? 

Tapi bukankah menurut para ahli pola rumit semacam itu tidak akan sanggup dibuat oleh seorang hoaxer?

Untuk itu, mari kita melihat crop circle dari sebuah perspektif yang baru, yaitu kemungkinan bahwa misteri ini sebenarnya tidak sehebat yang kita kira. Jika kita melihat kembali ke belakang, kita akan menemukan dua karakteristik utama yang membuat crop circle menjadi sebuah misteri yang menarik. 
Karakteristik pertama adalah pola yang indah dan rumit yang katanya mustahil bisa dikerjakan dalam waktu satu malam tanpa menarik perhatian.

Karakteristik kedua adalah ciri-ciri fisik dan perubahan (abnormalitas) yang terjadi pada tanaman dan ladang dimana crop circle muncul.

Mari kita melihatnya satu persatu.

Pola Rumit yang Mustahil

Argumen yang selalu diajukan adalah, "Mustahil crop circle bisa dibuat oleh manusia karena polanya terlalu rumit untuk ukuran kemampuan manusia. Lagipula, pola semacam itu tidak mungkin dibuat dalam semalam."

Memang benar. Yang mengajukan alasan di atas umumnya adalah: Para peneliti, penulis, wartawan, penggemar misteri, anda yang sedang membaca tulisan ini dan saya sendiri. 

Tentu saja kita akan menganggapnya sebagai suatu kemustahilan karena kita tidak pernah bergelut dengan proses konstruksi sebuah crop circle. 

Tapi, akan lain jadinya jika kita bertanya kepada para seniman yang telah menghabiskan puluhan tahun hidupnya untuk mempelajari dan menyempurnakan teknik pembuatan crop circle. Pola yang rumit bukan lagi suatu kemustahilan.


Kita juga sering mendengar bahwa manusia masa lampau tidak memiliki teknologi untuk mengangkat batu yang beratnya berton-ton atau membuat gambar raksasa semacam garis nazca. Namun berbagai eksperimen menunjukkan kalau semua itu sangat mungkin dilakukan walaupun hanya dengan peralatan yang sederhana. 
Pengambilan kesimpulan yang salah ini juga terjadi pada pola rumit crop circle.

Mengenai pola geometri yang rumit, Julian Richardson adalah salah seorang yang sangat ahli. Lihat saja karya seni sand circle yang dibuatnya. Jika kita melihat contoh lain dari halaman Facebooknya, jelas sekali terlihat bahwa Julian sangat mampu membuat pola-pola indah dan rumit.




Recommended Download
Download Insidious Chapter 3 Sub Indo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar