Sebanyak 18 murid tewas di Masindi di Uganda setelah gedung sekolah mereka disambar petir, kata pejabat.
Juru bicara polisi Uganda Judith Nabakooba mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 15 murid perempuan dan tiga murid laki-laki dinyatakan meninggal oleh di Sekolah Dasar Runyanya di Kiryandongo hari Selasa.
Pejabat pemerintah daerah Kiryandongo mengatakan kepada koran milik swasta Daily Monitor bahwa 36 murid dilarikan ke rumah sakit.
Petir sering memakan korban jiwa di Uganda, negara di kawasan timur benua Afrika. Keprihatinan atas korban jiwa mendorong sebagian wakil rakyat Uganda mengangkat ancaman petir sebagai agenda dalam sidang parlemen.
Sekitar 28 orang tewas akibat petir dan puluhan lain terluka dalam rentang waktu satu pekan terakhir, lapor suratkabar Daily Monitor.
Menurut kantor berita AP, pakar meteorologi Ken Kizza Aderi mengatakan banyak gedung di Uganda tidak dilengkapi dengan penangkal peti dan itu mungkin salah satu penyebab petir bisa memakan korban jiwa.
Panglima kepolisian Kiryandongo Patrick Byaruhanga mengatakan kepada koran milik pemerintah Uganda New Vision bahwa petir menyambar sekolah di Kiryandongo pada pukul 1630 hari Selasa waktu setempat (2030 WIB) ketika murid-murid sedang menunggu hujan lebat reda menjelang pulang.
Nabakooba mengatakan sebagian dari murid yang terluka parah kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Mulago di ibukota Uganda, Kampala, yang berjarak sekitar 200km dari lokasi sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar