Selain bisa menimbulkan risiko kesehatan, nikotin yang terkandung di dalam rokok juga membuat seseorang ketergantungan (adiksi) dan melemahkan keinginan seseorang untuk berhenti merokok. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang gagal
untuk berhenti merokok.
Ketika seseorang merokok, maka nikotin akan masuk dan mulai menumpuk di dalam tubuh. Lama kelamaan seseorang akan terbiasa dengan nikotin dan jika ia tidak mendapatkan jumlah yang sama maka tubuh akan meminta lebih. Dan biasanya jumlah nikotin yang masuk akan semakin besar atau meningkat.
Seperti dikutip dari eHow, Sabtu (4/9/2010) sebagian besar nikotin yang dikonsumsi (atau sekitar 90 persen) dengan cepat dimetabolisme oleh hati dan kemudian akan dikeluarkan melalui ginjal. Jumlah sisa nikotin akan tetap berada di dalam aliran darah selama 6-8 jam setelah merokok.
Jumlah nikotin yang tetap berada di dalam sistem tubuh tergantung pada seberapa banyak nikotin yang masuk. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Namun tidak semua nikotin yang masuk akan dikeluarkan oleh tubuh, karena ada kemungkinan sejumlah tertentu nikotin yang tetap berada di dalam tubuh. Karena itu efek yang ditimbulkan dari nikotin membutuhkan waktu jangka panjang.
Rata-rata dalam satu batang rokok yang dihisap mengandung 1 mg nikotin yang masuk ke tubuh. Karenanya semakin banyak rokok yang dihisap dalam satu hari, maka semakin banyak pula nikotin yang masuk ke dalam tubuh.
Jika orang hanya sesekali merokok, kemungkinan nikotin akan menetap beberapa hari di dalam tubuh. Tapi jika termasuk perokok berat maka nikotin akan tetap berada di dalam aliran darah selama 30 hari setelah merokok. Hal tersebut terjadi jika seseorang berhenti merokok sama sekali setelahnya.
Jika dilihat dari jumlah rokok yang dikonsumsi, maka tingkatan kadar nikotin di dalam sistem tubuh manuisa terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
* Perokok ringan. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah orang yang hanya sekali kali saja merokoknya, sehingga kemungkinan nikotin masih akan terdeteksi hingga 2-3 hari setelah merokok. Semakin lama jangka waktu seseorang berhenti merokok, maka akan semakin sedikit jumlah nikotin yang terdeteksi.
* Perokok sedang. Yang termasuk kelompok ini adalah orang yang merokok secara tidak beraturan, mungkin sekali atau hanya dua kali dalam seminggu. Jumlah nikotin yang terdeteksi kemungkinan sedikit lebih tinggi dibandingkan pengguna ringan.
* Perokok berat. Yang termasuk kelompok ini adalah orang yang merokok secara teratur atau sudah masuk ke dalam kategori kecanduan. Jumlah nikotin yang terdeteksi tinggi karena hampir setiap hari menerima asupan nikotin baru yang masuk ke dalam tubuh.
Kadar nikotin ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan urine, tapi zat ini hanya bisa terdeteksi dalam waktu 3-4 hari saja atau pada perokok berat dalam waktu 10-20 hari. Untuk pemeriksaan yang lebih sensitif melalui pengujian folikel rambut, pemeriksaan ini bisa mendeteksi kadar nikotin dan juga obat-obatan terlarang namun harganya akan lebih mahal.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kadar nikotin di dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi air yang cukup dan berolahraga. Dengan mengonsumsi air yang cukup akan membantu mempercepat proses pembersihan tubuh. Sedangkan olahraga yang dilakukakn berguna untuk membantu mempercepat proses metabolisme tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar