Minggu, 27 Maret 2011

Hukum Manu (Code of Manu)

APAKAH KODE/HUKUM MANU?

Kode Manu adalah aturan etika yang ditulis oleh Reshi Manu. Sangat sedikit yang diketahui mengenai Manu. Dalam mitologi, dia dikenal sebagai Manu Svayambhuva. Kode Manu dikenal sebagai Manusmriti atau Manu-Shamhita atau Manawa Dharmashastra. Inilah buku hukum pertama dari agama Hindu. Menurut mitologi Hindu, Manu mendiktekan hukumnya dalam seratus ribu sloka kepada Reshi Brighu, yang pada gilirannya mengajarkan kepada Reshi Narada. Narada, berdasarkan pertimbangan sendiri mengurangi aturan itu menjadi dua belas ribu sloka. Buku hukum ini kemudian dikurangi lagi menjadi delapan ribu sloka oleh Reshi Markandeya. Percaya atau tidak, Reshi yang lain, Sumathi, menguranginya lagi menjadi empat ribu sloka. Akhirnya, reshi lain yang tidak dikenal, mengurangi lagi menjadi 2.685 sloka.
Kode Manu memiliki dua belas bab dan ini menyentuh semua sisi kehidupan manusia, seperti kewajiban menghormati orang tua (2:225-229), penyesalan dan pengakuan (dosa) (11:228-231), pelaksanaan upacara korban (3:69-81) Upacara penyucian perang (memberi persetujuan atau pembenaran atas suatu perang, sanctioning of wars) (7:87-201), makanan yang dilarang dan dibolehkan (5:11,17), dan pelanggaran dan penyesalan (11:49-266).
Salah satu bagian penting dari Buku Manu adalah penjelasan mengenai system kasta yang populer. Manu menulis, “Untuk pertumbuhan dunia, Brahman menciptakan Brahmana (golongan pandita), Kshatriya (golongan prajurit, warior), Waisya (golongan pedagang), dan Sudra (golongan pekerja manual, phisik).
Mengenai kewajiban-kewajiban wanita (Buku 5), Manu menulis bahwa seorang gadis, seorang wanita muda, bahkan seorang wanita berumur, tidak dapat melakukan apapun secara independen, bahkan di dalam rumahnya sendiri. Dia harus dilindungi oleh ayahnya selama masa anak-anak, oleh suaminya selama dalam perkawinan, dan oleh putra-putranya ketika tua. Tidak ada upacara (korban), sumpah atau puasa dapat dilakukan oleh seorang wanita tanpa suaminya.
Buku 1 memberikan penjelasan mengenai penciptaan. Manu mencatat penjelasan yang sangat lengkap dan teliti mengenai penciptaan alam semesta. Pada mulanya alam semesta lahir dari kegelapan, dan Tuhan menciptakan dunia, cahaya dan air, demikian urutannya. Dari air keluar satu telur emas dan dari dalam telur emas itu Dia sendiri lahir sebagai Dewa Brahma (Tuhan Pencipta). Kemudian Dewa Brahma menciptakan seorang Laki-laki dan seorang Wanita.
Kode manu juga menyebut mengenai teori reinkarnasi. Manu menulis, “Manusia mendapat kehidupan yang tidak bergerak (tanaman, pohon, dll) sebagai hasil dari kejahatan yang dilakukan dengan badan, hidup sebagai burung-burung dan binatang buas sebagai hasil kejahatan yang dilakukan dengan ucapan, dan kehidupan terendah sebagai hasil kejahatan yang dilakukan dengan pikiran.”
Buku 2,3,4,5 dan 6 menjelaskan empat tahapan hidup manusia. Yaitu, Kaumaram (masa muda), Garhastyam (hidup berumah tangga), Vanaprastham (hidup sebagai pertapa) dan Sanyasam (meninggalkan hidup sehari-hari). Selama masa Kaumaram seorang manusia diharapkan menjadi Brahmacari 100% (membujang). Selama masa Grihasta manusia diharapkan untuk kawin dengan perjaka atau gadis. Bila karma seseorang sebagai kepala rumah tangga sudah selesai dilaksanakan dan bila ia sudah berumur, dia diharapkan mencari perlindungan di hutan dan menjadi pertapa dan akhirnya menjadi Sanyasin. Hidup sebagai Sanyasin berarti penyerahan kehendak bebas seseorang kepada kehendak Tuhan.
AYAH, APAKAH ADA SATU KISAH DALAM AGAMA HINDU YANG MIRIP DENGAN KISAH PERAHU NOAH DALAM TORAH?
Dalam agama Hindu ada satu kisah yang sangat mirip dengan kisah perahu Noah (Nuh). Menurut salah satu kisah dalam kitab-kitab suci Hindu awal, yaitu Satapatha-Brahmana, ketika Manu sedang mandi di laut seekor ikan mampir di tangannya. Ikan itu berkata “pelihara aku, nanti aku akan menyelamatkan kamu dari banjir besar.” Pada mulanya Manu tidak percaya tapi kemudian memutuskan untuk mengikuti permintaan ikan itu. Manu menaruh ikan itu dalam gentong kecil. Ketika ikan itu tumbuh melebihi gentong, Manu menaruhnya di kolam kecil. Kemudian ikan itu tumbuh besar melebihi kolam kecil itu dan menjadi raksasa. Kemudian ikan itu menasehati Manu untuk membuat sebuah perahu dan mengingatkan dia akan adanya satu banjir besar yang akan menghancurkan seluruh dunia. Manu mengikuti nasehat ikan itu dan membuat sebuah perahu. Ikan ini adalah Avatara pertama dari Batara Wisnu, secara populer dikenal dengan nama Matsya Avatar. Ketika banjir besar itu tiba, Manu memasuki perahu. Banjir itu menghanyutkan atau membawa perahu itu ke puncak sebuah gunung. Banjir itu menghanyutkan semua mahluk, dan hanya Manu sendiri yang selamat hidup.
Setelah banjir surut, Manu turun ke lembah. Dikisahkan bahwa ia bekerja memulai kehidupan untuk selama 4.320.000.000 tahun (waktu untuk empat Yuga. Krita atau Sathya. Treta, Dvapara dan Kali). Orang-orang Hindu percaya bahwa kisah ini akan selalu berulang pada setiap awal dari alam semesta yang tak terhitung jumlahnya.
JADI MANU BUKAN NAMA SESEORANG TAPI SATU TITEL?
Kamu benar sekali. Nama Manu berarti Kepala Keluarga Penguasa Bumi (Patriachal Earth Ruler). Manu datang dan pergi pada setiap awal penciptaan alam semesta dalam waktu yang tak terbatas. Masing-masing Manu hidup untuk jangka waktu yang disebut Manvantara (periode Manu). Menurut salah satu kisah mitologis, satu Kalpa (8.640.000.000 tahun manusia) terdiri dari empat belas Manu atau Para Manu. Empat belas Manu adalah :
1. Svayambhuva (Manu Pemberi Hukum, law-giver);
2. Svarochisha;
3. Uttama;
4. Tamasa;
5. Raivata;
6. Chakshusa;
7. Vaivasvata (Noahnya Hindu, Manu dewasa ini);
8. Savarna (akan datang);
9. Daksha Savarna;
10. Brahma-Savarna;
11. Dharma Savarna;
12. Rudra-Savarna;
13. Rauchya;
14. Bhautya.
Seperti telah kukatakan sebelumnya, semua para Manu ini datang dan pergi dalam siklus yang tak berakhir.
AYAH, AKU TAHU MANU MELIPUTI BANYAK SUBYEK. TOLONG BERITAHU AKU BAGIAN MANA YANG PALING MENARIK BAGIMU?
Konsepnya mengenai waktu dan peryataannya bahwa alam semesta menjalani siklus lahir dan pralina tiada henti yang paling menarik perhatianku. Manu menjelaskan waktu sbb ; Bila kelopak mata bergerak delapan belas kali, waktu yang berlalu disebut Kashta; tiga puluh Kashta disebut satu Kala; Tiga puluh Kala manjadi satu Muhurta; tiga puluh Muhurta menjadi satu hari dan satu malam.
DENGAN SEGALA HORMAT KEPADA KODE MANU, AYAH, TIDAKKAH ANDA PIKIR PERNYATAANNYA MENGENAI WANITA MERUPAKAN OMONG KOSONG BESAR? BAGAIMANA PULA IA MEMBUAT SISTEM KASTA YANG MERUPAKAN NODA BESAR BAGI AGAMA HINDU? SAYA BAHKAN SEDIH MENGAKUI INI SEBAGAI SATU BAGIAN DARI AGAMA HINDU.
Aku sepenuhnya bisa mengerti perasaanmu dan aku sepenuhnya setuju dengan pernyataanmu. Tetapi mohon dimengerti bahwa melalui kode Manu, kamu menyaksikan satu masyarakat sedang berkembang mengambil pijakan di tepi-tepi sungai di India Utara. Sebagian besar dari kodenya dimaksudkan bagi masyarakat pada masa itu dan ia tidak memiliki hubungan apapun dengan masyarakat modern dimana kita hidup. Sama halnya, bila kamu membaca Perjanjian Lama, khususnya Exodus, kamu akan melihat pernyataan-pernyataan berkaitan dengan perlakuan terhadap budak-budak, dsb.(Al Quran juga masih mengijinkan perbudakan, pen). Kita semua tahu bahwa kamu tidak dapat memperlakukan siapapun sebagaimana mereka memperlakukan budak-budak selama waktu Perjanjian Lama.. Seperti telah kukatakan padamu sebelumnya, sejarah adalah bagian dari setiap kiab suci, karena itu kita tidak dapat menghakimi secara tergesa-gesa pernyataan-pernyataan yang berbeda di dalamnya. Satu masyarakat yang menjadi dewasa dalam zaman kegelapan sudah pasti akan banyak melakukan kesalahan.
Semua agama di dunia ini telah memberikan kedudukan terhormat kepada laki-laki dan memberikan posisi yang merendahkan kepada wanita. Mohon dimengerti bahwa pada titik itu dalam sejarah, wanita merupakan gologan seks yang lebih lemah secara emosi juga phisik. Dewasa ini, tiada seorangpun akan bermimpi untuk membuat satu pernyataan seperti itu. Ingat, demokrasi yang paling populer di dunia, India, telah memiliki satu pemimpin puncak yang adalah wanita, dan semua dari kita di seluruh dunia masih bangga dengan mendiang Indira Gandhi.
Orang-orang boleh setuju atau tidak setuju dengan kebijaksanaannya tapi semua topi terangkat untuk keberanian dan kemampuannya. Dia adalah, menjadi apa yang dia inginkan, Joan Arc of India. Mohon jangan lupa bahwa Manu, yang membatasi kebebasan wanita, juga berkata, “wanita harus dihormati dan disayangi oleh ayah dan saudara laki-lakinya, oleh suami, dan juga oleh saudara-saudara ipar, yang sangat mengharapkan kemakmuran. Dimana wanita dihormati, disana para Dewa akan gembira, tapi dimana mereka tidak dihormati, disana semua upacara akan sia-sia.” Sama halnya, aku harus katakan kepadamu bahwa sistem kasta merupakan noda bagi agama Hindu.
Aku tidak berpikir bahwa ada orang yang berpikir benar akan mendukung sistem kasta. Ini hanya membantu satu golongan untuk mendominasi golongan lain dan juga menyebabkan sejumlah besar konversi orang-orang Hindu ke dalam Islam dan Kristen. (Faktor lain yang juga menyebabkan konversi itu adalah tekanan kekerasan dan kekuasaan, pen). Mohon juga diingat bahwa Buddha tidak mengakui sistem kasta. Jadi sistem kasta mungkin timbul karena kebutuhan tertentu, tapi dengan berlalunya waktu, ia menjadi kutukan atas agama Hindu dari pada sebuah rahmat. Gandhi berkata, ” bila kechandalaan merupakan bagian dari agama Hindu, saya akan meninggalkan agama Hindu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar