Senin, 16 Mei 2011
Makna Dibalik Simbol Yin-Yang
Dalam hidup, kita mengalami segala sesuatu dalam 2 rupa atau wujud. Seperti siang-malam, tangis-tawa, bahagia-sedih, suka-duka, hidup-mati dan masih banyak lagi. Sebenarnya hal ini telah ada sejak zaman dahulu. Dan hal seperti ini kental sekali dalam masyarakat Tionghoa, khususnya yang menganut aliran Tao. Dalam aliran itu ada yang kita sebut Yin-Yang. Suatu pola keseimbangan. Yin-Yang digambarkan sebagai sebuah filosofi hidup yang menunjukkan bagaimana segala sesuatu terjadi. Yin-Yang memiliki makna. Lingkaran luar dalam simbol Yin-Yang menunjukkan “everything”, maksudnya keseluruhan yang ada di dunia. Kemudian Yin (Black) dan Yang (White) keduanya merupakan simbol segala sesuatu yang tak terpisahkan. Memang tidak akan pernah terjadi hitam dan putih secara bersamaan. Namun ada saatnya terjadi hitam dan ada saatnya terjadi putih. Sebuah prinsip keseimbangan yang saling mengisi dan melengkapi.
Yin (Black) memiliki arti dark, passive, downward, cold, contracting and weak (bisa diartikan sebagai segala unsur negatif di alam).
Yang (White) memiliki arti bright, active, upward, hot, expanding and strong (bisa diartikan sebagai segala unsur positif di alam).
Kedua hal ini saling mengisi. Di saat kita kekurangan unsur positif, unsur negatif dari Yin akan mengisi kekosongan. Begitu pula sebaliknya. Sebab segala sesuatu yang terlalu berlebihan tidak baik. Jadi harus diseimbangkan.
Seringkali bahkan hampir setiap kali saat kita merasakan kesuksesan, kita teriak kegirangan namun lupa bersyukur. Namun di kala kita mengalami kesulitan atau kegagalan, kita menangis sejadi-jadinya dan dengan lantang menyalahkan TUHAN.
Padahal, TUHAN memberi kita keberhasilan dan kegagalan, semua ada maksud dan tujuannya. Semuanya untuk keseimbangan. Kalau kita hanya pernah mengalami keberhasilan, tanpa pernah mengalami kegagalan, kita tidak akan pernah tahu indahnya saat kita bangkit dari keterpurukan, saat kita bisa menikmati keberhasilan yang kita raih dengan susah payah.
Sebaliknya, kalau kita hanya pernah mengalami kegagalan tanpa pernah mengalami keberhasilan, kita tidak akan pernah tahu sampai batas mana kemampuan diri kita. Karena kita hanya merasa, apa yang kita lakukan tidak membuahkan hasil.
Prinsip keseimbangan ini berlaku di sini. Yang penting bukan bagaimana hidup kita, namun cara kita memandang hidup ini yang lebih penting. Dengan kita memandang hidup ini dari berbagai aspek yang ada, maka kita akan bisa menikmati hidup dan mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Makna dari simbol tersebut sangatlah mendalam jika kita dapat memahaminya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar